Senin, 08 Mei 2017

Cerita Liburan ke Bromo dan Wisata Malang

Paket Wisata Bromo Akhir-akhir ini saya merasa kurang piknik. Sehari-hari terkurung dalam ruang kerja ditemani sebuah Personal Computer (PC) yang setia dan AC yang sumilir nun dingin cukup membuat hati saya lambat laun menjadi dingin, beku, kaku dan mudah marah wisata malang. Dan semakin lama sindrom kurang piknik saya ini semakin akut.
Saya sudah jarang piknik otak dengan membaca buku yang bergenre “gue banget”.Juga sudah jarang piknik hati dengan jalan-jalan, makan-makan, maupun menonton film. Rasanya jati diri ini hampir mati.
Pada hari Rabu tanggal 15 Juni 2016 lalu, saya sedang mendapat tugas untuk melakukan perjalanan dinas di Malang dan Pasuruan. Awalnya saya ingin langsung cepat-cepat pulang ke Jakarta begitu pekerjaan selesai di hari Jumat. Tetapi tiba-tiba saja saya ingat sindrom kurang piknik saya yang semakin akut. Bahkan nges alias tidur sudah tidak mampu mengurangi gejala sindrom kurang piknik saya. Sehingga mau tak mau saya harus piknik segera, seketika dan sekaligus.

Wisata Ke Bromo
Mendengar kata Tengger kita pasti teringat suku yang tinggal di sekitar Gunung Bromo. Orang Tengger umumnya beragama Hindu. FYI, menurut sejarah, suku Tengger adalah sisa penduduk Kerajaan Majapahit pada zaman dulu yang menolak agama Islam. Ketika Islam berkembang di Pulau Jawa melalui para Wali Songo, penyebarannya pun sampai ke kerajaan Majapahit. Sebagian penduduk Majapahit yang tidak mau masuk Islam mengungsi ke dua tempat, yang pertama ke Pegunungan Tengger menjadi suku Tengger, sebagian lagi menyeberang ke Pulau Bali, berasimilasi dengan penduduk asli di sana, dan menyebarkan agama Hindu di Pulau Bali. Demikian flashback sejarah yang saya ingat, CMIIW. Kalau kita melewati rumah-rumah suku Tengger, kita melihat keserupaan dengan desa-desa di Bali. Di depan rumah orang Tengger terdapat pura kecil tempat menaruh sesaji.



Di hotel transit kami tidur sekitar dua jam. Jam dua pagi kami dibangunkan pemandu wisata karena petualangan ke Wisata Gunung Bromo akan segera dimulai. Pemandu wisata sudah menyewa belasan jip (jeep) menuju Gunung Bromo. Jip adalah kendaraan yang kuat untuk melewati lautan pasir dan jalan yang menanjak di sekitar Bromo. Satu jip diisi maksimal lima penumpang, satu orang di depan dan empat orang di belakang. Jip-jip itu dikelola oleh penduduk suku Tengger. Banyak sekali jip terdapat di halaman rumah orang Tengger. Kendaraan seperti Avanza, Xenia, atau merek lainnya jarang terlihat, mungkin karena kurang cocok untuk jalan di pegunungan dan tanah berpasir.
PENANJAKAN 1 SPOT GOLDEN SUNRISE
Perjalanan dari Wonokitri Parking Area menuju Penanjakan 1 Spot Golden Sunrise memakan waktu kurang lebih lima belas menit dengan jalan yang penuh likunya. Setibanya di sana ternyata suasananya sudah sangat ramai. Oh ya, di sana ada warung kopi, penyewaan jaket, penjual bunga edelweiss yang dirangkai dan lain-lain saya tidak begitu memperhatikan karena remang-remang. Usai berjalan kaki keramaian warung kopi dan teman-temannya itu, jalan yang membentang adalah sangat gelap, tiada cahaya, dan parahnya kami berempat tidak membawa senter. Yah sudah, kami menyusuri jalan pelan-pelan sambil mengekor kepada abang-abang penjual edelweiss yang akan naik juga ke spot sunrise dengan senternya yang lumayan membantu. Dan ternyata, spot penanjakan untuk sunrise itu tidak seberapa tinggi saudara-saudara. Tahu begini lebih baik kami ke warung kopi dulu sambil makan bekal makanan yang kami bawa sekaligus menghangatkan diri. Tapi ya sudah, sudah malas turun lagi juga. Kami memilih tempat duduk dan memakan bekal kami yang bawa. Ceritanya supaya lebih ringan barang bawaan kami. Karena sepertinya perjalanan kami menyusuri pegunungan tengger ini masih panjang.

Contoh Paket Wisata Bromo Malang
Hari 1 
19.30 Naik kereta Matarmaja jurusan Jakarta-Malang (tiket Rp.180.000)
Hari 2
08.30 Kereta sampai di stasiun Malang Kota
08.30 – 09.30 Nunggu Ayie dan Wica di stasiun, bersih-bersih, istirahat
09.40 – 09.50 Perjalanan menuju Tugu Malang (dekat Balaikota Malang)
09.50-10.10 Alun-alun Tugu Malang
10.10-10.20 Perjalanan menuju Toko OEN
10.20-11.05 Makan siang di Toko OEN
11.05-11.10 Menuju Alun-alun Malang
11.10-11.30 Alun-alun Malang
11.30-13.30 Perjalanan menuju penginapan di Batu (10 rb/orang)
13.30-16.00 Istirahat, beres-beres, dan mandi
16.00-16.20 Menuju Selecta (25 rb)
16.20-17.30 Selecta – Taman Bunga
17.30-17.50 Makan Baso Malang (13 rb/porsi)
17.50-18.05 Perjalanan ke penginapan
18.05-23.00 Istirahat
23.00-23.30 Persiapan Bromo Tour
23.30 Penjemputan Bromo Tour di penginapan (325 rb/orang, DP minimal 20%) (pesan paket tour klik di sini)
Hari 3
02.00 Tiba di Basecamp Bromo (Wonokitri)
03.00-03.30 Menuju penanjakan 1
03.30-06.30 Menikmati sunrise di penanjakan 1
06.30-07.30 Perjalanan menuju padang savana
07.30-08.30 Menikmati padang savana dan bukit teletubbies, Bromo
08.30-08.40 Perjalanan menuju pasir berbisik, Bromo
08.40-09.00 Pasir Berbisik, Bromo
09.00-09.05 Menuju Kawah Bromo
09.05-10.40 Kawah Bromo
10.40-13.30 Perjalanan pulang ke Malang diantar guide tour
13.30-13.45 Menuju wisata petik apel mandiri (25 rb/orang)
13.45-14.30 Petik apel
14.30-14.50 Menuju tempat makan – Vanhoven Cafe, Batu
14.50-15.45 Makan siang
15.45-16.30 Menuju penginapan
16.30-19.20 Istirahat
19.20-19.40 Menuju BNS (Batu Night Spectacular) – 15 rb karena diskon 50%
19.40-22.30 BNS
22.30-23.00 Menuju penginapan Anne Guest House – Batu (70 rb/hari/kamar untuk 2 orang)
Hari 4
05.00 – 07.00 Bangun pagi, bersih-bersih, persiapan
07.00 – 07.40 Sarapan nasi pecel, telor ceplok, perkedel tempe (8 rb/orang)
07.40 – 10.30 Siap-siap check out
10.30 Check out
10.30-10.45 Menuju Jatim Park 2 (70 rb)
10.45-13.00 Jatim Park 2 dan makan siang (cemilan)
13.00-13.15 Perjalanan menuju museum angkut (60 rb)
13.15-15.00 Museum angkut
15.00-16.00 Menuju Stasiun Malang (100 rb/3 orang)
16.00-17.00 Menunggu kereta api Matarmaja
17.00 Perjalanan menuju Tegal – Kereta Matarmaja (111 rb)
Makan malam di kereta (20 rb/porsi, air putih 4 rb/botol)
Hari 5
05.00 Sampai di Jakarta

Baca Juga  Tempat Wisata di Malang

Tidak ada komentar:

Posting Komentar